Konnichiwa!
Di post kali ini gue akan share perjalanan gue ke salah satu kota yang terkenal di dunia yaitu Tokyo, Jepang!
Gue tiba di Tokyo tanggal 13 Maret 2019 sekitar jam 12 malam dari Korea (cerita tentang Korea bisa kalian lihat disini : 36 Jam di Seoul), jadinya setelah sampai di Haneda Airport gue langsung menuju hotel buat istirahat.
Keesokannya setelah breakfast di hotel, spot pertama yang gue kunjungin adalah Asakusa Kannon Temple.
Tapi sebelum menuju kesana gue mampir di salah satu tempat rental kimono untuk ngerasain gimana sih rasanya pake kimono langsung di Jepang.
Buat kalian yang pingin ngerasain pengalaman pake kimono ini gak usah bingung buat nyarinya karena di jalan menuju Asakusa Kannon Temple ada banyak banget toko – toko rental kimono di kanan kiri jalan.
Ternyata memakai kimono gak semudah yang dibayangkan, ada berbagai lapis pakaian yang harus di pakai, bahkan dalemannya aja perlu kita ganti.
Stop sebentar dari cerita tentang Kimono. Pas ke Jepang ini gue juga beruntung banget karena sebenernya musim bunga sakura bermekaran itu sekitar akhir bulan Maret, karena gue berangkat di tanggal 10an, gue pikir gak akan bisa melihat sakura, tapi turns out ada beberapa pohon yang sudah bermekaran. Salah satunya yang dibawah ini. Letaknya tepat di seberang toko tempat rental kimono.
Selain pohon ini sepanjang jalan di Tokyo sudah banyak juga ternyata bunga sakura yang bermekaran, cuma memang belum banyak dan hanya 1 – 2 pohon saja.
Perjalanan ke Asakusa Kannon Temple pun di mulai setelah gue siap dengan kimono dan sendal kayu khas ala Jepang. Karena jarak tempat rental kimono dan kuil ini tidak jauh, jadinya bisa di akses dengan berjalan kaki.
Selain berjalan kaki, kalian bisa ke Asakusa Kannon Temple menggunakan Jinrikisha atau biasa di sebut becak Jepang sama orang Indonesia. Tapi harganya lumayan fantastis karena untuk waktu sekitar 15 menit kalian harus membayar 4.000 – 6.000 yen atau sekitar IDR 500.000,-
Asakusa Kannon Temple
Sedikit cerita tentang kuil ini. Asakusa Kannon Temple ini adalah kuil yang tertua di Tokyo. Menurut legenda, sekitar abad ke 7, ada dua orang nelayan yang menemukan patung Kannon (Dewi yang murah hati dalam agama Buddha) pada jaring mereka, lalu kuil ini dibangun sebagai tempat bernaung patung ini. Sejak saat itu kuil ini terus di perbesar beberapa kali hingga kuilnya menjadi besar seperti saat ini.
Selain kuil, tempat ini juga memiliki shopping street untuk berbelanja berbagai oleh – oleh khas Jepang.
Setelah puas berkeliling di Asakusa, gue mampir ke restaurant Origami Asakusa untuk makan siang.
Perjalanan pun dilanjutkan ke Tokyo Skytree, yang merupakan menara tertinggi di Jepang yang sekaligus merupakan menara tertinggi kedua di dunia (634 m) setelah burj khalifa.
Gak lengkap rasanya kalo ke Tokyo tanpa menginjakan kaki di Shibuya, sebuah distrik yang terkenal banget karena keramaian di Shibuya Crossing nya.
Banyak banget yang bisa kita lakukan di Shibuya, dari berfoto dengan patung Hachiko sampai berbelanja di berbagai toko terkenal.
Setelah puas berbelanja di Shibuya, gue nyempetin berkeliling di daerah Ginza dan nyobain daging kobe di daerah Ginza ini. Gue harus merogoh kocek sekitar 9,200 Yen atau sekitar IDR 1,200,000,-
Rasanya gimana? Ya memang kalo harga gak bisa bohong. Dagingnya lembut banget dan juicy.
Karena Jepang itu terkenal dengan makanan yang enak – enak banget, setelah dari Ginza, gue berkeliling ke 4 lokasi lainnya untuk nyobain makanan di malam itu.
1. Gyukatsu Motomura
SEENAK ITU. yep, itu aja komen gue buat makanan yang satu ini.
2. Chicken Wing & Horse Meat Sashimi
Restaurant ini terkenal dengan black-pepper chicken wing nya yang gurih banget, udah gitu restaurant nya cukup unik karena lokasinya yang ada di basement dan kursi tempat duduknya ala jepang banget. Cocok buat kalian yang mau punya pengalaman authentic makan ala Jepang.
Selain chicken wing, ada juga Sashimi dari daging kuda. Yep. DAGING KUDA.
Pertama – tama gue cukup takut buat nyobainnya, tapi kapan lagi kan mumpung lagi disini? Rasanya hampir sama dengan salmon sashimi, yang membedakan adalah di tekstur dagingnya yang lebih berserat.
3. Sushi
Gak lengkap ke Jepang kalau kita gak makan Sushi, restaurant sushi disini semuanya sudah di operasikan dengan tablet untuk pemesanannya, mirip Genki Sushi yang ada di Jakarta.
4. Mutekiya Ramen
Ramen juga merupakan makanan khas di Jepang. Gue sempet nyobain ramen yang lagi hits di Jepang yaitu Mutekiya. Karena restaurannya kecil, mungkin hanya muat sekitar 10 orang, kita harus menunggu sekitar 1 jam untuk bisa masuk ke restaurant ini. Tapi worth it banget. Di udara yang lagi dingin sekitar 5 – 10°C , makan ramen jadi kerasa 2 kali lipat enaknya.
Ok cukup buat makanan, sekarang kita bahas yang lain ya.
Jepang juga terkenal dengan Gachapon! Sebuah mesin yang akan mengeluarkan berbagai kapsul setelah di masukan koin, rata – rata kalian harus memasukan 200 – 500 yen untuk bisa mendapatkan kapsul mainan dari mesin ini.
Adanya dimana? Jangan khawatir untuk mencari – cari Gachapon, karena hampir di setiap corner daerah Jepang pasti punya mesin ini. Bahkan sampai di dalam restaurant.
Sama kalo kalian ke Jepang jangan lupa nyobain berbagai minuman botol disini. Enakk!
Berlanjut ke hari berikutnya. Hari ini gue dedikasikan untuk Disney! Bukan rahasia lagi kalau Tokyo Disney Sea merupakan salah satu Disney theme park terbaik yang ada di bandingkan dengan theme park lainnya yang ada di belahan dunia lain.
And guess what? Tokyo Disney Sea memiliki suasana yang beda dari Disneyland. Suasananya tidak seperti Disneyland yang penuh dengan castle dan fairy-tale, tapi Tokyo Disney Sea terlihat lebih adventurous.
Tokyo Disney Sea ini juga terkenal dengan popcorn nya! Jadi di setiap lokasi akan ada popcorn stall yang menjual popcorn dengan rasa berbeda juga dengan tempat – tempat popcorn yang lucu – lucu banget! Gue waktu itu nyobain popcorn rasa kari karena mau ngejer dapet tempat popcorn mickey kayak dibawah ini.
Nah ada satu nih pertunjukan yang gak boleh kalian lewatin disini. Lokasi pertunjukanya di Mermaid Lagoon. Dari lokasinya sudah unik karena kalian seperti masuk ke istananya King Triton.
Overall, Disney memang gak pernah mengecewakan!
Gue menghabiskan waktu sekitar 8 jam di sini, dan setelah itu menuju ke restaurant all you can eat untuk makan malam.
Sampai disini cerita tentang perjalanan gue ke Jepang. Karena keesokan harinya adalah hari terakhir gue di Jepang dan setelah breakfast di hotel, gue langsung bergegas ke Narita Airport untuk pulang.
Selamat Berpetualang! Cheers!
(13-16/3/19)